Senin, 31 Desember 2012

Keluarga Terduga Teroris Menilai Densus 88 tak Manusiawi

POSO- Keluarga terduga teroris mengecam kekerasan yang yang dilakukan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, saat melakukan penangkapan di Poso, Sulawesi Tengah.

Uswatun Hasanah (37), istri S, terduga teroris warga Desa Labuan, Kecamatan Lage, mengatakan, penangkapan suaminya oleh Densus 88 dilakukan dengan cara yang tidak manusiawi.

Berdasarkan keterangan saksi mata yang melihat proses penangkapan, suaminya dipukuli dan ditendang sebelum di masukkan ke mobil. S disergap saat mengendarai sepeda motor menuju ke rumah seusai menunaikan salat Duhur di Masjid Baitul Muwahidin, sekira pukul 13.00 Wita.

Uswatun juga membantah keterlibatan suaminya dalam jaringan terorisme. Sebab, S selama ini jarang keluar rumah dan hanya menjalankan aktivitas mengajar serta kegiatan Majelis Taklim di desa.

Diberitakan sebelumnya, Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjend Pol Dewa Parsana, dalam keterangan melalui pesan singkat yang diterima Sabtu (29/12/2012) pukul 14.46 Wita menyatakan, tim gabungan Polda Sulawesi Tengah dan Densus 88 telah menangkap dua orang yang diduga sebagai bagian kelompok bersenjata di Poso. Namun pihak Kepolisian enggan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai penangkapan tersebut.

Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, kedua orang yang ditangkap yakni, R, warga Jalan Tanjung Bulu, Kecamatan Poso Kota, dan S alias L.

R ditangkap sekira pukul 13.45 Wita, saat mengemudi mobil di Jalan Pulau Kalimantan. Sedangkan S disergap saat mengendarai sepeda motor menuju ke rumah seusai menunaikan salat Zuhur di Masjid Baitul Muwahidin, sekira pukul 13.00 Wita.
http://news.okezone.com/read/2012/12...-tak-manusiawi

Cendol (S)

lha itu masih untung gak langsung di dor ditempat

Nohope

Tidak ada komentar:

Posting Komentar