Ide Jokowi 'hilangkan' premium dinilai pekerjaan sia sia
Sabtu, 22 Desember 2012 07:54:00
Gagasan Pemerintah Provinsi DKI untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi dengan 'menghilangkan' BBM subsidi mendapat beragam tanggapan. Salah satu tanggapan datang dari Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro yang mengaku mendukung ide tersebut karena Jakarta merupakan salah satu wilayah penyedot kuota BBM subsidi terbesar. Namun tidak berhenti sampai di situ, ide yang dilontarkan pasangan Jokowi - Ahok tersebut juga menuai kontroversi. Pengamat dan pengusaha justru pesimis dengan cara Jokowi mengurangi mobil pribadi dengan 'menghilangkan' premium. Bahkan ide ini dinilai hanya akan menyebabkan kericuhan.
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio memprediksi, rencana Jokowi ini tidak akan berhasil menekan penggunaan mobil pribadi di Jakarta. Tidak memadainya angkutan umum dinilai menjadi penyebabnya. Walaupun BBM subsidi dibatasi, masyarakat Jakarta akan tetap beraktifitas dengan kendaraan pribadi mereka karena angkutan masal tidak tersedia di Jakarta. "Orang akan tetap beraktifitas, tapi ini tidak akan bisa selama angkutan masal yang memadai disediakan di Jakarta," ungkap Agus ketika di hubungi Merdeka.com di Jakarta, Sabtu (21/12).
Selain itu, ide ini dinilai juga tidak akan berhasil karena perbatasan Jakarta dengan provinsi lainnya lainnya seperti Tangerang, Depok (Jawa Barat), Bekasi (Jawa Barat) serta Tangerang yang tidak terlalu jauh. Sehingga masyarakat di Jakarta akan lari mengejar premium ke daerah perbatasan tersebut. Langkah ini juga akan mengakibatkan SPBU di Jakarta tidak laku dan pemilik SPBU akan protes ke Jokowi. "Idenya bagus, tapi ini harus diterapkan di Jabodetabek. Nanti orang Jakarta akan beli bahan bakar di daerah perbatasan," tambahnya
Dari sisi kemacetan ibukota, ide ini dinilai juga tidak akan berhasil selama angkutan masal tidak tersedia. Gagasan apapun yang dilontarkan Pemerintah dinilai hanya seperti menggantang asap atau pekerjaan yang sia sia. "Ini tidak akan berhasil juga (menekan kemacetan). Seharusnya Jokowi pikirkan dulu saja bagaimana mengadakan angkutan masal baru itu menghilangkan BBM subsidi, pelat nomor ganjil genap atau menaikkan parkir. kalau fasilitas umum sudah baik dan terkoneksi ke mana - mana baru kebijakan lain dilakukan," pungkasnya
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi juga angkat bicara mengenai ini. Bahkan Sofjan menyebut ide ini adalah ide gila untuk mencari popularitas. "Ahok ngomong pake otak sedikit, pemerintah saja tidak bisa (membatasi peredaran BBM subsidi) apalagi dia, kita pengusaha ketawa aja, tidak mungkin. (Ahok) jangan omong saja, kerja aja lah" ujarnya di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (21/12)
http://www.merdeka.com/uang/ide-joko...n-sia-sia.html
Jokowi bisa 'hilangkan' 2,1 juta kl premium dari Jakarta
Kamis, 20 Desember 2012 08:32:00
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi mencetuskan ide untuk mengendalikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini menjadi persoalan karena selalu jebol tiap tahun. Jokowi dikabarkan meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar Jakarta tidak diberi jatah kuota BBM bersubsidi. Jika mengacu pada Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2012, pemerintah daerah diberi wewenang untuk menerapkan kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi. Jika ide Jokowi disetujui, maka masyarakat Jakarta harus bersiap-siap 'kehilangan' BBM bersubsidi. Jatah kuota subsidi BBM untuk Jakarta pun otomatis akan dihilangkan.
Berapa kilo liter premium yang bakal 'hilang' jika ide ini disetujui? "Jatah kuota BBM bersubsidi untuk Jakarta tahun ini setelah ditambah 1,23 juta kilo liter itu totalnya menjadi 2,1 juta kilo liter," ungkap juru bicara PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir kepada merdeka.com, Rabu (19/12) malam. Ide Jokowi untuk menekan konsumsi BBM bersubsidi dan kemacetan di Jakarta dengan 'menghilangkan' BBM bersubsidi mendapat apresiasi sekaligus dukungan dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Menurutnya, Jokowi memiliki payung hukum untuk 'menghilangkan' premium dari Jakarta. "Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2012 itu sudah memberikan kewenangan kepada Menteri ESDM, BPH Migas dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi," ujar Anggota Komite BPH Migas Ibrahim Hasyim. Ibrahim menjelaskan, payung hukum tersebut mendelegasikan wewenang kepada Pemda untuk menentukan sendiri dan membuat peraturan teknis mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi. Dengan kata lain, Jokowi berwenang 'menghilangkan' BBM bersubsidi dari Jakarta. "Pemda juga bisa mengatur sendiri kendaraan apa yang dilarang menggunakan BBM bersubsidi," tegasnya. Ibrahim menambahkan, secara logika memang jatah kuota BBM bersubsidi di Jakarta harus dikurangi. Sebab, konsumsi BBM non subsidi di Jakarta sudah lebih dari cukup. "Logis kan, Jakarta kan sudah banyak BBM non subsidi, gas juga banyak. Jadi harus kita kawal ini. Kami kan menentukan kuota juga melihat data-data yang ada di pemda," ucapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, untuk menekan penggunaan mobil pribadi, Pemprov DKI Jakarta akan mempercepat pengadaan bus-bus baru untuk angkutan kota. Selain itu, pemerintah pusat juga diminta membatasi pasokan premium bagi kendaraan pribadi. "Gubernur (Jokowi) juga sudah usahakan ke Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono), Jakarta tidak ada lagi premium. Makanya akan kami bangun apartemen sewa bulanan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, Rabu (19/12).
http://www.merdeka.com/uang/jokowi-b...i-jakarta.html
-------------------------
Itulah akibatnya kalau keseringan memuja-muja figur yang kagak jelas komitmennya ke "wong cilik" sehingga akhirnya buta realitas hidup. Bukannya Jokowi-Ahok saat Pilkada dulu menebar janji-janji akan membantu ekonomi rakyat kecil? Kok bentuknya malahan mau menghapus bbm-bersubsidi yang sangat dibutuhkan oleh rakyat kecil? Dihapuskannya BBM-bersubsisidi (premium) di semua SPBU Jakarta, otomatis sangat merugikan pengendara sepeda motor dan pemilik mobil kecil atau mobil butut serta angkot/metromini, yang banyak dipakai kalangan bawah untuk bekerja dan cari makan. Sebab kalau beli BBM bersubsidi jenis premium harus ke Bekasi atau Bogor atau Tangerang, sama aja bo'ong, karena untuk kesana pulang-pergi, jelas biayanya mahal dan hanya menghabiskan bensin saja, sehingga biayanya sama saja dengan beli Pertamax di Jakarta pada akhirnya. Penduduk dan warga Jakarta yang merasa "wong cilik" agar paham, itu idea Jokowi sebenarnya bisa jadi untuk menyenangkan hati ibu Megawati dan suaminya, Taufik Kiemas, yang terkenal sebagai juragan SPBU di kawasan Jabotabek. Otomatislah SPBU si Ibu itu akan panen pembeli ke depannya.kalau Jokowi menghapus BBM bersubsidi di Jakarta. Namanya juga partai moncong putih, katanya aja pro "wong cilik", padahal mana adalah itu, soalnya politisinya kebanyakan berasal dari "wong licik"!
TS nya terlalu reaksional.... gagasan Jokowi itu hanya berlaku jika semua moda transportasi di jakarta sudah manusiawi dan memadai.
makanya ide itu sekarang dilontarkan, agar nanti warga dki jakarta naik angkutan umum dan bisa menghemat konsumsi BBM sebesar itu... kan artinya presiden beye pun akan merespon, dengan cara membiayai monorel. karena efeknya sangat panjang
makanya ide itu sekarang dilontarkan, agar nanti warga dki jakarta naik angkutan umum dan bisa menghemat konsumsi BBM sebesar itu... kan artinya presiden beye pun akan merespon, dengan cara membiayai monorel. karena efeknya sangat panjang
wong cilik wae diurusi
kalo beneran mo ngurangi macet solusi yg bener ya cabut subsidi bbm
beda kalo cuma jadi marketingnya astra, solusi tolol macam ganjil genep yg diambil
kalo beneran mo ngurangi macet solusi yg bener ya cabut subsidi bbm
beda kalo cuma jadi marketingnya astra, solusi tolol macam ganjil genep yg diambil
makin lama makin keliatan program kerja "wong cilik" gak terarah & gak jelas
cetex pemikiranmu
malah gw baru tau BBM di subsidi
maaf gw gak pakai BBM yah
yang penting bisa SMS dan TELPON aja udah cukup
maaf gw gak pakai BBM yah
yang penting bisa SMS dan TELPON aja udah cukup
ini Jakarta bang
kalo gk nipu yang di tipu
kalo gk nipu yang di tipu
Quote:Original Posted By SognBeg âº
malah gw baru tau BBM di subsidi
maaf gw gak pakai BBM yah
yang penting bisa SMS dan TELPON aja udah cukupHahaha.. bener gan. whatsapp pun gpp
ada2 aja si TS. gak bosen apa idup begini mulu di jakarta? coba lah sedikit perubahan. terlalu banyak org kayak TS di indonesia yang takut perubahan, makanya kaga maju2 ini negara, beginiii aje.
Quote:Original Posted By kabei âº
wong cilik wae diurusi
kalo beneran mo ngurangi macet solusi yg bener ya cabut subsidi bbm
beda kalo cuma jadi marketingnya astra, solusi tolol macam ganjil genep yg diambil
solusi aneh= ganjil genap
kenapa tidak dicabut subsidi gak jebo?
pindahin kesubsidi pendidikan, bbm biarkan merangkak naik 15000
ane liat dg mata kepala sendiri nih rekan beli bensin subsidi dilampung dalam jumlah besar....
pemerintah tolol
Yg jelas ini akan mematahkan serangan nasbung bhw Jokowi kacungny PDIP n senang melakukan pencitraan.... nyatany pakdhe berani ambil resiko n bikin kebijakan non-populis yg berseberangan dgn partainy sendiri...
Itu kan baru wacana,trus wong cilik mana yg pakai bbm,wong cilik klo uda punya mobil apa disebut wong cilik lg,klo wong cilik itu naik sepeda atau jalan kaki.kebanyakan mental indonesia emang mampu beli mobil tapi gk sanggup isi bahan bakar.
haduh ts masih pake bbm subsidi? klo menurut ane sih jgn dihilangkan tp hapuskan subsidinya, mending buat subsidi sarana transportasi n jalan
Quote:Original Posted By cetex âº
...
-------------------------
Itulah akibatnya kalau keseringan memuja-muja figur yang kagak jelas komitmennya ke "wong cilik" sehingga akhirnya buta realitas hidup. Bukannya Jokowi-Ahok saat Pilkada dulu menebar janji-janji akan membantu ekonomi rakyat kecil? Kok bentuknya malahan mau menghapus bbm-bersubsidi yang sangat dibutuhkan oleh rakyat kecil? Dihapuskannya BBM-bersubsisidi (premium) di semua SPBU Jakarta, otomatis sangat merugikan pengendara sepeda motor dan pemilik mobil kecil atau mobil butut serta angkot/metromini, yang banyak dipakai kalangan bawah untuk bekerja dan cari makan. Sebab kalau beli BBM bersubsidi jenis premium harus ke Bekasi atau Bogor atau Tangerang, sama aja bo'ong, karena untuk kesana pulang-pergi, jelas biayanya mahal dan hanya menghabiskan bensin saja, sehingga biayanya sama saja dengan beli Pertamax di Jakarta pada akhirnya. Penduduk dan warga Jakarta yang merasa "wong cilik" agar paham, itu idea Jokowi sebenarnya bisa jadi untuk menyenangkan hati ibu Megawati dan suaminya, Taufik Kiemas, yang terkenal sebagai juragan SPBU di kawasan Jabotabek. Otomatislah SPBU si Ibu itu akan panen pembeli ke depannya.kalau Jokowi menghapus BBM bersubsidi di Jakarta. Namanya juga partai moncong putih, katanya aja pro "wong cilik", padahal mana adalah itu, soalnya politisinya kebanyakan berasal dari "wong licik"!
terlepas dari pro-kontra karena plintiran politis, ane setuju banget dengan tidak dijualnya bbm bersubsidi di jakarta. soale ane rajin bayar pajak, ...
setuju banget dengan kebijakan seperti itu, ... walaupun sedikit pengaruhnya, lha wong asal kendaraan berasal dari kawasan bodetabek, ... lebih bagus lagi jika kawasan jabodetabek sama sekali tidak menjual bbm bersubsidi.
lumayanlah, ... mengurangi subsidi (termasuk uangnya wong cilik) yang dinikmati orang kaya hanya dengan dibakar, ...
i love
bagusnya jokowi kayak gini aja.
lagian bbm bersubsidi itu yang nikmatin kebanyakan orang-orang kaya.
TS emang tau golongan mana pengguna terbesar bbm bersubsidi??
ini ide yang bagus malahan kalo kata ane.
daripada kebijakan yang sok pro rakyat kayak umr.
lagian bbm bersubsidi itu yang nikmatin kebanyakan orang-orang kaya.
TS emang tau golongan mana pengguna terbesar bbm bersubsidi??
ini ide yang bagus malahan kalo kata ane.
daripada kebijakan yang sok pro rakyat kayak umr.
Kenapa Ribut soal BBM ? Ini semua salah sang DEWA
Hanya dewa yang bisa menyelesaikan masalah Di DKI
Hanya dewa yang bisa menyelesaikan masalah Di DKI
kalo semua demi "wong cilik" tujuan yg lebih besar gk akan pernah tercapai. ada waktunya harus rela berkorban demi kepentingan yang lebih mayoritas. pastinya ts aja yg otaknya terlalu cilik utk bs mikir
ga dipikir mateng kayaknya..
masih ada cara buat nyegah "orang mampu" pakai subsidi premium kok..
masih ada cara buat nyegah "orang mampu" pakai subsidi premium kok..
Tunggu realisasi baru komentar...... Klo kebijakan untuk coba mengurangi kemacetan dikritik terus, kpan akan selesai masalah macet. Itupun belum terealisasi pula udah dikritik
Ini jakarta BBm subsidi jika dibandingkan, yang dipakai "wong cilik" dengan yang dipakai orang g tau diri, pasti banyakan orang yang g tau diri!
Klo dkritik dihujat, jangan ngeluh macet..
Coba ngasih solusi,,
Ini jakarta BBm subsidi jika dibandingkan, yang dipakai "wong cilik" dengan yang dipakai orang g tau diri, pasti banyakan orang yang g tau diri!
Klo dkritik dihujat, jangan ngeluh macet..
Coba ngasih solusi,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar