JAKARTA (Pos Kota) â Rencana pemerintah menaikkan beragam tarif pada 2013 mulai disikapi para pengusaha tekstil dan garmen dengan mem-PHK pekerja.
âSekarang ini perusahaan tekstil dan garmen mulai mengurangi jumlah pekerja,â kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ernovian Novanto ketika dihu, Sabtu (29/12).
Ia mengungkapkan pengurangan para pekerja ini selain untuk menekan biaya sekaligus jawaban yang selama ini menyebutkan pengusaha hanya âgertak sambalâ melakukan PHK.
âIni merupakan bukti, pengusaha tidak main-main,â tandasnya.
Tahun depan, Ernovian menambahkan pengusaha tekstil dan garmen akan terus mengurangi pekerja, jika produk mereka kalah bersaing.
Sebab pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan menaikkan beragam biaya. Selain menaikkan upah minimum provinsi (UMP), juga naiknya tarif dasar listrik (TDL) serta harga jual gas.
Kenaikan beragam biaya ini tentu sangat memberatkan. Sehingga pengusaha mau tidak mau akan menaikkan harga jual produknya.
Sesuai hitungan, kenaikan UMP sekitar 35-40 persen. TDL naik 15 persen. Belum lagi termasuk kenaikan harga gas.
Ia memperkirakan kenaikan harga tekstil dan garmen di pabrik nanti mencapai 18 persen. Belum di agen, distributor, pedagang. Sehingga kenaikan produk mereka di pasar bisa sekitar 25-30 persen.
Dengan naiknya harga jual sebesar itu, maka produk mereka pasti kalah bersaing dengan produk impor yang harga jualnya murah.
Karena kalah bersaing, pengusaha terpaksa melakukan PHK. âSekarang ini buat apalagi kami capek-capek ngomong. Situasi seperti ini kan memang maunya pemerintah,â tandas Ernovian.
Sebelumnya,Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, memperkirakan kenaikan UMP, TDL 15 persen dan beragam biaya lain akan mengancam nasib 500 ribu pekerja.
Pekerja yang terancam nasibnya, terutama mereka yang bekerja di sektor padat karya seperti tekstil dan garmen, sepatu, makanan dan minuman, elektronika dan sebagainya.
SUMBER :http://www.poskotanews.com/2012/12/2...besar-besaran/
kira-kira agan 2 smua kena PHK ngak ya
âSekarang ini perusahaan tekstil dan garmen mulai mengurangi jumlah pekerja,â kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ernovian Novanto ketika dihu, Sabtu (29/12).
Ia mengungkapkan pengurangan para pekerja ini selain untuk menekan biaya sekaligus jawaban yang selama ini menyebutkan pengusaha hanya âgertak sambalâ melakukan PHK.
âIni merupakan bukti, pengusaha tidak main-main,â tandasnya.
Tahun depan, Ernovian menambahkan pengusaha tekstil dan garmen akan terus mengurangi pekerja, jika produk mereka kalah bersaing.
Sebab pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan menaikkan beragam biaya. Selain menaikkan upah minimum provinsi (UMP), juga naiknya tarif dasar listrik (TDL) serta harga jual gas.
Kenaikan beragam biaya ini tentu sangat memberatkan. Sehingga pengusaha mau tidak mau akan menaikkan harga jual produknya.
Sesuai hitungan, kenaikan UMP sekitar 35-40 persen. TDL naik 15 persen. Belum lagi termasuk kenaikan harga gas.
Ia memperkirakan kenaikan harga tekstil dan garmen di pabrik nanti mencapai 18 persen. Belum di agen, distributor, pedagang. Sehingga kenaikan produk mereka di pasar bisa sekitar 25-30 persen.
Dengan naiknya harga jual sebesar itu, maka produk mereka pasti kalah bersaing dengan produk impor yang harga jualnya murah.
Karena kalah bersaing, pengusaha terpaksa melakukan PHK. âSekarang ini buat apalagi kami capek-capek ngomong. Situasi seperti ini kan memang maunya pemerintah,â tandas Ernovian.
Sebelumnya,Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, memperkirakan kenaikan UMP, TDL 15 persen dan beragam biaya lain akan mengancam nasib 500 ribu pekerja.
Pekerja yang terancam nasibnya, terutama mereka yang bekerja di sektor padat karya seperti tekstil dan garmen, sepatu, makanan dan minuman, elektronika dan sebagainya.
SUMBER :http://www.poskotanews.com/2012/12/2...besar-besaran/
kira-kira agan 2 smua kena PHK ngak ya
mkannya digaji berapa aja nurut... usaha kan susah.. kalo dipecat mau makan apa loe.. kan gw yang kasih makan loe
semoga Said Iqbal dikeroyok sama buruh2, krn perbuatannya, ribuan buruh di Jakarta berubah status jadi pengangguran... dampaknya negatifnya tingkat kejahatan semakin meningkat, positifnya akan banyaknya pengusaha...
tapi klo itu yg bermental pengusaha, klo mental kacung, tetep aja cari pekerjaan di Jakarta dan ngotot minta gaji 2.2jt krn ketetapan DKI sebesar itu...
klo ga ada yg nerima juga, akhirnya desperado dan pulang kampung, macul di sawah... mudah2an itu terjadi pada ratusan ribu buruh di jakarta.. dan yg paling penting
Jakarta semakin lega dan sempit krn banyaknya pendatangg.... marketing gadget dan kendaraan semakin kelimpungan karena konsumen mereka dari kalangan buruh yang dianggap mudah dibujuk jadi pembeli, akan kehilangan secara drastis.. kasian marketing/sales barang2 kreditan, mereka akan cari cara lagi agar barang dagangannya laku...
udah ah kepanjangan
tapi klo itu yg bermental pengusaha, klo mental kacung, tetep aja cari pekerjaan di Jakarta dan ngotot minta gaji 2.2jt krn ketetapan DKI sebesar itu...
klo ga ada yg nerima juga, akhirnya desperado dan pulang kampung, macul di sawah... mudah2an itu terjadi pada ratusan ribu buruh di jakarta.. dan yg paling penting
Jakarta semakin lega dan sempit krn banyaknya pendatangg.... marketing gadget dan kendaraan semakin kelimpungan karena konsumen mereka dari kalangan buruh yang dianggap mudah dibujuk jadi pembeli, akan kehilangan secara drastis.. kasian marketing/sales barang2 kreditan, mereka akan cari cara lagi agar barang dagangannya laku...
udah ah kepanjangan
Saudara ane dan 1/4 dari jumlah buruh pabrik yg sama udah kena phk gan.dia kerja dipabrik konveksi . Semoga serikat pekerja setan itu segera mampus masuk keneraka jahanam.
Quote:Original Posted By blackdoors âº
Saudara ane dan 1/4 dari jumlah buruh pabrik yg sama udah kena phk gan.dia kerja dipabrik konveksi . Semoga serikat pekerja setan itu segera mampus masuk keneraka jahanam.
Produk garmen/tekstil emang udah lebih banyak produk luar. Kalo jalan2 ke sports station, kaosnya udah made in bangladesh, china & malaysia semua. Bahkan kaos nike yang gambarnya tim indonesia aja made in malaysia (makanya ane batal beli)
Sayangnya yang masih asli indo kayak League, Specs, Piero, Eiger, dll harganya juga hampir sama kayak impor, jadi gimana mau bersaing?
Sayangnya yang masih asli indo kayak League, Specs, Piero, Eiger, dll harganya juga hampir sama kayak impor, jadi gimana mau bersaing?
bkal krismon nih
dolar bkal naek ayo bli yg bnyk
dolar bkal naek ayo bli yg bnyk
Quote:Original Posted By nusapulsa âº
JAKARTA (Pos Kota) â Rencana pemerintah menaikkan beragam tarif pada 2013 mulai disikapi para pengusaha tekstil dan garmen dengan mem-PHK pekerja.
âSekarang ini perusahaan tekstil dan garmen mulai mengurangi jumlah pekerja,â kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ernovian Novanto ketika dihu, Sabtu (29/12).
Ia mengungkapkan pengurangan para pekerja ini selain untuk menekan biaya sekaligus jawaban yang selama ini menyebutkan pengusaha hanya âgertak sambalâ melakukan PHK.
âIni merupakan bukti, pengusaha tidak main-main,â tandasnya.
Tahun depan, Ernovian menambahkan pengusaha tekstil dan garmen akan terus mengurangi pekerja, jika produk mereka kalah bersaing.
Sebab pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan menaikkan beragam biaya. Selain menaikkan upah minimum provinsi (UMP), juga naiknya tarif dasar listrik (TDL) serta harga jual gas.
Kenaikan beragam biaya ini tentu sangat memberatkan. Sehingga pengusaha mau tidak mau akan menaikkan harga jual produknya.
Sesuai hitungan, kenaikan UMP sekitar 35-40 persen. TDL naik 15 persen. Belum lagi termasuk kenaikan harga gas.
Ia memperkirakan kenaikan harga tekstil dan garmen di pabrik nanti mencapai 18 persen. Belum di agen, distributor, pedagang. Sehingga kenaikan produk mereka di pasar bisa sekitar 25-30 persen.
Dengan naiknya harga jual sebesar itu, maka produk mereka pasti kalah bersaing dengan produk impor yang harga jualnya murah.
Karena kalah bersaing, pengusaha terpaksa melakukan PHK. âSekarang ini buat apalagi kami capek-capek ngomong. Situasi seperti ini kan memang maunya pemerintah,â tandas Ernovian.
Sebelumnya,Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, memperkirakan kenaikan UMP, TDL 15 persen dan beragam biaya lain akan mengancam nasib 500 ribu pekerja.
Pekerja yang terancam nasibnya, terutama mereka yang bekerja di sektor padat karya seperti tekstil dan garmen, sepatu, makanan dan minuman, elektronika dan sebagainya.
SUMBER : http://www.poskotanews.com/2012/12/2...besar-besaran/
kira-kira agan 2 smua kena PHK ngak ya
Dari dulu tekstil dan garmen udah pada sempoyongan.
Quote:Original Posted By moyyo32 âº
Produk garmen/tekstil emang udah lebih banyak produk luar. Kalo jalan2 ke sports station, kaosnya udah made in bangladesh, china & malaysia semua. Bahkan kaos nike yang gambarnya tim indonesia aja made in malaysia (makanya ane batal beli)
Sayangnya yang masih asli indo kayak League, Specs, Piero, Eiger, dll harganya juga hampir sama kayak impor, jadi gimana mau bersaing?
Sepatu merk Bata yang aku kira produksi asli indonesia aja sekarang udah made in china lho.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar